aku tak cukup dewasa menapaki jalan setapak
hingga saat terjatuhpun aku masih saja sombong
mencoba berdiri tanpa menanti tangan-tangan setiaku
meski kadang aku mengharapkannya
aku ingin selalu melihat mentari di saat malam
agar dinding kamarku mampu memplagiat tubuhku dalam bayang
dan menerangi setiap sudut hati yang terlanda gulita
berharap, aku bisa tersenyum...
hatiku sudah memar terjerat rasa
tapi aku tak kuasa tuk menjerat hati
sesak membendung pilu yang siap mengalir deras
aku lelah memaksa bibirku untuk tersenyum...
dan saat kaki merapuh tuk melangkah
kuharap masih ada sisa dingin salju yang berhembus
sekedar bertiup disela panas dan geram hatiku
agar aku mampu untuk tetap tersenyum
dan saat aku melayang sisakan tubuh lunglai
kuharap ada senyum teriring di sela tangis
agar akupun semakin lepas dan terbang tinggi
memberikan senyum di tempatku sebelum bumi
disetiap pahit ruas hidup dan matiku
aku hanya ingin selalu tersenyum
untukmu..
untuk kalian... selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar