Pages

Minggu, 27 Februari 2011

Atas Nama Cinta

cinta itu merasuk terlalu dalam
meraba jiwa begitu mesranya
tanpa sadar...
hatiku telanjang atas nama cinta

tak hanya setitik noktah dalam raga ini
aku merasa seperti aku tanpa dia
terpenjara...
desah terlarang atas nama cinta

janji itu membuatku semakin melayang
dirikupun semakin hanyut dalam arusnya
terseret...
pengadilan Tuhan atas nama cinta

maafkan aku, cinta
salahkan aku....
pasunglah aku...
telah kutelanjangi diri atas namamu

Sabtu, 26 Februari 2011

Yang Terbaik


dan bukan karena cinta, aku persembahkan hati
dan bukan karena rindu, aku persembahkan puisi
kan ku sapa dirimu dalam riuh yang berbeda
tuk hilangkan jenuh dalam kerangka hidupmu

bila hati telah berkata lain, sambutlah rasa yang bersemi
bila rindu mewangi dalam taman, bernyanyilah demi rasa
terkutuklah aku bila aku tidak menyambut melodi itu
tapi yang terbaik bukanlah selalu untuk ikut melantunkan nada itu

bila hati tersayat perih, menangislah untuk rasa
bila rindu tak berujung peluk, merintihlah dalam malam
maafkan aku atas semua yang terjadi
aku bukan yang terbaik untukmu

aku akan pergi, jika itu membuatmu bernyanyi kembali






Kamis, 24 Februari 2011

A Love Letter

(send)----
assalamu'alaikum, Bella..
gimana kabarmu di Solo? kuharap kamu sekeluarga baik - baik saja
mungkin kamu kaget dengan surat ini, surat ini memang surat pertamaku untukmu sejak 3 tahun kita berpisah
maafkan aku...
sebenarnya aku yang sengaja menjauhimu..
semenjak aku tahu bahwa kamu sudah memiliki seseorang yang lebih mampu melindungimu, seseorang yang sangat kamu cintai.. dan seandainya kamu tahu, saat itu aku merasa patah, aku hancur...
jadi alasanku pergi ke Jakarta bukan karena tawaran pekerjaan tapi karena aku berniat menjauhimu dan melupakanmu, tapi 3 tahun aku bergelut di Jakarta ternyata tak mampu menepis bayanganmu..

Bella...
sebenarnya apa yang sering dikatakan sahabat - sahabatmu dulu itu benar... tentang sikapku padamu, perhatianku padamu... jujur aku memang mencintaimu, dan hingga detik inipun aku tak mampu untuk tidak mencintaimu..
dulu aku memang mengelak kalau aku mencintaimu, dan itu hanya karena alasan konyol... hanya karena aku malu mengatakan semuanya padamu..
maafkan aku..
aku memberanikan diri untuk menulis surat ini, karena aku hanya ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya.. hanya sekadar kamu tahu saja.. itu sudah cukup.. aku mengerti bahwa kamu sekarang tak mungkin kumiliki..

Bulan depan, aku ambil cuti.. dan aku ingin kembali ke Solo.. aku ingin menemuimu.. hanya menemui, bukan untuk mengharap balasan cinta yang kuungkapkan.. kuharap kamu bersedia untuk bertemu dengan ku..
aku tunggu jawaban darimu..
wassalamu'alaikum...

~Putra~




(reply)-----
assalamu'alaikum, Putra
sebelumnya aku minta maaf.... 
mentari itu beranjak pergi..  
aku mungkin akan tinggal ruas-ruas raga tak berarti...
atau baju - baju kusam tanpa hati...

apakah kau tahu isi hatiku?..
semenjak kau pergi, aku merasa mati... 
dan aku selalu menanti hari, 
hari yang tak mungkin terjadi, 
dimana aku bisa memelukmu 
dan mengatakan segala keluhanku selama ini.. 

sebenarnya aku ingin kau selalu ada..
selalu hadir untuk sandaran hatiku
tapi kini aku sendiri berteman takdir...
hanya kenangan yang bisa hadirkan dirimu

dan bila Tuhan mengijinkan....
aku ingin selalu dapat melihatmu
aku ingin selalu berada di dekatmu
selamanya.....
------

Putra.. aku sangat menyesal.. aku lancang... tapi ini harus kulakukan agar kau tahu
pengirim surat ini bukan Bella... aku Olivia, sahabat Bella...
tapi puisi yang aku tulis adalah puisi ciptaan Bella yang kutemukan di buku hariannya
puisi itu adalah puisi untukmu...
puisi terakhir sebelum dia menghembuskan nafas terakhir 2 tahun yang lalu karena penyumbatan darah ke otak..
suratmu tempo dulu diserahkan padaku oleh orang tua Bella dan mereka menginginkan aku yang membalas suratmu itu..
aku sekali lagi minta maaf.. aku hanya ingin kau tahu yang sebenarnya terjadi..
jika kau berkenan.. bulan depan akan kuantar kau menengok rumah peristirahatannya
wassalamu'alaikum


sahabat Bella,
Olivia

Rabu, 23 Februari 2011

Marionette

sejujurnya aku bukanlah mimpi indahmu
aku hanya singgah di beranda hatimu
hadirku memang untuk mengetuknya
tapi bukan untuk memiliki...

dan tentang hati...
hanyalah pelukis mimpi - mimpimu saja
agar dirimu terbang bersama ilusi
untuk hasratku yang tak kau sadari

dan saat tubuhmu bersandar di bahuku
kan kuucap indah jutaan kata mesra
yang kuharap mampu membiusmu dalam lelap
untuk hasratku atas jasadmu

tubuhmu bukan untuk kujilati...
aku hanya ingin menikmati hijaumu...
untuk sesuatu yang belum kamu mengerti
sesuatu yang belum kamu pahami tentang cinta

aku tak peduli pada wujud jasadmu
akupun tak peduli dengan rasa hatimu
aku hanya ingin nikmati sentuhan ragamu
dan jadilah marionette untuk hatiku

ucapkan salam sapamu pada cinta
yang kan selalu menemanimu dalam khayal
ucapkan salam rindumu pada ragaku
yang kan kubalas dengan topeng - topeng hatiku

Sabtu, 19 Februari 2011

Catatan Dari Seorang Wanita

Sejujurnya, tidak ada namamu dalam lubuk hatiku.Namamu hanya penghias dari kerak hati yang hanya ku lihat sekejap lalu kutinggalkan lagi, dan tidak ada mata hati yang tertuju kepadamu.Tapi cahaya matamu mengatakan, "aku tidak peduli.. ". Aku  melihat itu semua dari apa yang telah kau lakukan padaku, dan tak sebanding dengan apa yang kulakukan padamu..
siapa dirimu sebenarnya?
untuk apa kau hadir dalam hidupku?
aku bahkan tak peduli padamu, tapi mengapa kau selalu peduli padaku?
dan (maaf) aku tidak menyuruhmu untuk peduli padaku..
tapi mengapa kau masih saja peduli padaku...?

.......
jalan yang kutempuh memang rumit, terkadang aku merasa lelah.. tapi aku masih mampu berdiri, meski cinta yang selalu kudamba selalu pupus terkadang kutemukan dalam patah.. dan aku tidak berharap dirimu yang peduli padaku... aku tidak ingin dirimu yang hadir memulas segala pedihku.. bukan dirimu.. dan jangan dirimu.. jadi jangan pedulikan aku..

.....
jiwa ini memang rapuh, tak jarang diriku menangis dalam kesendirian dan tersenyum dalam kepahitan... aku seperti terkikis kehidupan. Tapi aku baik - baik saja.... jangan melihat kelumpuhan hatiku.. sebab bukan kamu yang kuharapkan mengisi kejenuhan ini.. dan (maaf) aku justru merasa terganggu dengan kepedulianmu ini.. kumohon palingkan hatimu dariku..

aku memang ingin selalu tersenyum dan aku memang ingin selalu ceria, tapi tanpa dirimu pun aku bisa merasakannya, tanpa kepedulianmu pun aku bisa merasakan keceriaan, jadi (maaf) ada atau tidak adanya kepedulianmu adalah sama saja buatku... jangan memperhatikan diriku lagi, sebab kau bukan siapa - siapa, aku hanya mengenalmu sebagai "kau".. tidak lebih..

terima kasih atas kepedulianmu dalam hidupku...
tapi (maaf) bukan dirimu yang kuharapkan untuk peduli padaku...
jika kau memang ingin peduli padaku... maka pergilah dari hidupku...
dan aku akan merasa lebih tenang tanpa kepedulianmu padaku... :}

Entahlah...


Entahlah...
aku tak mampu pastikan rasa dalam hatiku
akupun tak mengerti mengapa rasa ini muncul
sejak kutemukan sejuk kedua tatapmu itu
sebutlah itu kekaguman jika itu hanya kekagumanku
sebutlah itu cinta jika itu memang cinta..

Entahlah...
mungkin hanya rasa sesaat..
meski jujur aku berharap tidak sesingkat itu
aku ingin rasa ini selalu ada di sini
mewarnai setiap desah nafas sengalku
sebutlah aku orang gila jika itu yang terlintas dipikirmu
sebutlah aku orang kasmaran jika itu yang kau rasakan

Entahlah...
kata demi kata seperti bertaut membentuk pelangi
sebuah kalimat indah yang jarang terucap dari bibirku
dan itu kuciptakan dengan hadirnya holografimu di otakku
aneh... disetiap kata yang tersirat seperti ada dirimu
sebutlah itu hanya bualan jika itu tak berarti buatmu
sebutlah itu kata cinta jika menurutmu aku jatuh cinta

Entahlah...
harapan itu tiba - tiba muncul menyesakkan batin
keinginan yang tersintesa saat nafasmu merasuki hidupku
untuk selalu bersamamu...
untuk selalu ada untukmu...
menghabiskan sisa waktu ini untuk selalu di dekatmu...
tertawa.. menangis.. menari.. menyanyi.. bersamamu..

sebutlah nama dari rasa ini sekehendak hatimu...
tapi rasa ini jujur dari dalam hatiku..
dan memang kupersembahkan untukmu...

Minggu, 06 Februari 2011

Diorama

pernahkah kau bayangkan taman impianku?
kita berdua menginjak rumput hijau
berisik kicauan merdu burung mewarnai
di bawah mentari yang bersahabat angin sejuk

pernahkah kau rasakan semua imajiku?
segala impian ini begitu nyata indahnya
tak henti aku menulis yang terindah untuk kita
sejujurnya aku tak lelah melukiskannya

apakah kau berharap sama denganku?
sekejap cahaya kaupun lenyap
tinggalkan aku yang terbekap mimpi
mengurungku dalam jebakan cintamu

aku di sini berteman dengan diorama hati
maket tentang istana persandingan kita
yang mungkin tak sempat kau saksikan
atau mungkin enggan kau saksikan

terima kasih telah sempat singgah di hatiku
dan bertahta dalam ruang jiwaku
akan kupajang sebagai diorama pahit dalam hidup
menemani diorama pedih sebelum dirimu

Jika Suatu Saat....

jika suatu saat aku pergi...
aku ingin selalu kau ingat
buatlah aku tersenyum dengan kering matamu
tenangkan diriku dengan senyum terindahmu

jika suatu saat kau pergi..
kupastikan kau kan selalu ada di hatiku
aku kan coba berdiri meski tak setegar saat kau ada
maaf jika bayangmu tak mampu redakan tangisku

tapi saat ini..
aku ingin selalu berada di dekatmu
menikmati indahnya kebersamaan ini
melindungi nafasmu hingga nadiku tak berdenyut

My Hamster