pernahkah kau bayangkan taman impianku?
kita berdua menginjak rumput hijau
berisik kicauan merdu burung mewarnai
di bawah mentari yang bersahabat angin sejuk
pernahkah kau rasakan semua imajiku?
segala impian ini begitu nyata indahnya
tak henti aku menulis yang terindah untuk kita
sejujurnya aku tak lelah melukiskannya
apakah kau berharap sama denganku?
sekejap cahaya kaupun lenyap
tinggalkan aku yang terbekap mimpi
mengurungku dalam jebakan cintamu
aku di sini berteman dengan diorama hati
maket tentang istana persandingan kita
yang mungkin tak sempat kau saksikan
atau mungkin enggan kau saksikan
terima kasih telah sempat singgah di hatiku
dan bertahta dalam ruang jiwaku
akan kupajang sebagai diorama pahit dalam hidup
menemani diorama pedih sebelum dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar