Pages

Sabtu, 31 Juli 2010

Puisi Untuk Cinta


di bawah pohon apel tempat kita bertemu dulu
aku letakkan lipatan kertas mungil di tanganmu
diiringi dengan detak jantung yang tak biasa
dengan bibirku yang tiba – tiba bergetar
dan keraguan atas tindakanku ini

kertas itu bertuliskan sebuah puisi sederhana
nyanyian hati kecilku dalam tarian jemariku
yang ku harap membuka mata hati tentang cinta
menguak misteri yang selama ini selimuti kalbumu
jadikan jawaban atas kebimbanganku

saat kau mulai membaca tulisan pada kertas itu
hening...
sepi ....
aku seperti berdiri sendirian..
bahkan kedua matamu tidak berkedip sejenak

Drama Hati

aku merasa tersisih dalam putaran lingkaran hati
terurai tanpa meninggalkan setitik debu untuk dikenang
kamuflaseku telah membelah hati secara sempurna
namun sesak nafas ini tak pernah kau hiraukan

aku tak tau harus berkata apa
tentang lagu pilu nyanyian hatimu
tentang hancurnya rasa yang kau pupuk
tentang tetes air mata di pipimu
tentang pelukku yang semakin pupus

Senin, 26 Juli 2010

Butiran Salju

butiran salju...
ku mohon hujanilah jiwa merapuh dalam jasadku
agar sedikit merasakan sejuk dan indahnya hidup
dalam keragamannya terkadang membuatku letih menapakinya
sesekali akupun terjerumus dalam sesatnya origami abstrak manusia
atau terjebak dalam kegelapan semu ciptaanku sendiri


butiran salju...
putihkan hatiku kembali seputih dan selembut dirimu
agar aku bisa kembali berdiri dalam jalan yang tajam ini
aku ingin bernafas dalam kesejukan dan melangkah di jalanku lagi
mengumpulkan serpihan hidup yang pernah kutinggalkan
membangun kuil impianku yang sempat tertunda

Cinta Dalam Diam

seperti biasa, aku duduk tak jauh darimu
bersama para sahabat, kita bercanda ria
gelak tawa ramaikan sepi di ruangan ini
begitu juga dengan aura riang hatimu

aku hanya mampu besitkan senyum
karena pikiranku menerawang jauh
meski canda masih terdengar di telinga
tapi otakku lepas dari gugusan bintang tawa

aku hanya menundukkan kepala
sesekali aku melirik wajah ceriamu
menikmati segala keindahan jiwamu
dan aku palingkan mata ketika kau juga melirikku

Rabu, 21 Juli 2010

Senyumanmu

aku akan merias wajahku seperti badut
lalu aku akan menari seperti balerina
sesekali aku akan sengaja terjatuh
dan meringis dengan kesakitan palsu
sebab aku ingin melihat senyummu lagi

akan kuceritakan pengalaman seorang aku
saat tubuh kecilnya terjepit di sela pintu
dan menangis sampai terkencing-kencing
atau saat tubuh dewasanya masuk dalam got
menghindari nenek tua penyeberang jalan
sebab aku ingin melihat senyummu lagi

akan kubelikan sepasang boneka beruang kecil
kemudian aku dramakan kisah lucu untukmu
ku ajak kau mengarungi kisah cinta beruang mungil ini
sesekali kuarahkan dua beruang ini mencium pipimu
yang kuharap kau sedikit tersipu atau menghindar
sebab aku ingin melihat senyummu lagi

jangan bersedih...
akan kulakukan segalanya...
akan kuberikan semuanya...
kupersembahkan demi senyumanmu
karena kau sangat berharga untukku


By: Joxer

Surat Cinta Bukan Dari Pujangga


ini surat pertama ku
maaf... hanya lewat tulisan aku curahkan semua
bukannya aku seorang pengecut
...tapi jika kuungkap di depanmu, semua organ tubuhku serasa mati
ada kekuatan dahsyat darimu yang merengkuh dan membekap jiwaku
seperti udara mistis yang merasuk dan menyebar layaknya virus
menyesakkan jantung, dan mematikan semua syaraf gerak
hanya otak dan hatiku yang mampu bicara
bahwa "kau sangat cantik"

matahari terus menerus berganti
tak terasa 1 tahun sudah rasa ini masih menyiksaku...
aku hanya ingin mengungkapkan isi hati..
kata hati "kau sangat cantik" terus terpendam
bersama waktu atas kedekatan kita
beserta semua celoteh dan curahan problematika hidup
kata hati berganti menjadi "Aku jatuh cinta padamu"

aku harap kau mengerti...
maaf jika tidak ada kata pujangga peluluh hati
tapi surat ini jujur dari rasa hati yang kupendam
aku tunggu balasan surat dari hati ini...


By : Joxer

Jenuh

di tengah perjalanan jiwaku dalam menapaki nafas - nafas hidup, sesekali aku bertanya pada jenuh "mengapa kau selalu datang merengkuhku ?", jenuhpun menjawab, "sebuah symphoni harus tercipta, agar kau temukan sebuah ragam dalam hidup."

"Seperti matahari yang terus berputar mengganti malam dengan pagi, pagi berganti siang, dan kembali menjadi malam. Hal yang baru harus tercipta sebagai sensasi untuk ciptakan angin baru dalam hidup, agar kau selalu bisa menikmati kehidupan ini."

"Aku hadir di saat kau selalu menapaki hidup dengan hanya mengikuti alirannya, tanpa ada gerak motorik jiwamu untuk menambah sedikit riak dalam aliran hidup. Aku hadir di saat kau melangkah maju dalam diam, tak bersuara, tak hadirkan nada agar orang sekitarmu mendengar dan melihat dirimu. Aku akan setia menemanimu saat kau terus menerus mendambakan tangan sekitarmu"

Senin, 19 Juli 2010

Alenia Perjalanan Hati

1999 “Satu Pilihan Rindu”
aku seperti pangeran cinta menemukan pujaan hati
tak ada keraguan dalam pikir, tak ada keteguhan yang patah
hanya ada satu pilihan rindu merasuk dan mewarnai
kau memang bukan yang pertama menarik hati
tapi kaulah yang pertama ku sentuh dengan hatiku

2000 “Sebuah Awal”
jika sebuah pilihan ini tanpa keraguan
biarlah semua menjadi sebuah awal perjalanan
menutup semua noktah penghias hidup
jadikan sinar indah kilaukan mata
menikmati pahit dan manisnya cinta

2001 “Jarak”
sebuah rindu tak akan hadir tanpa jarak
sebuah rindu tak akan terlepas tanpa pertemuan
sebuah ragu tak akan pergi tanpa kepercayaan
jadikan semua seperti indahnya gelombang di pantai
sejenak menjauh kemudian menyapa dengan riangnya

Sabtu, 17 Juli 2010

Lucia Di Lammermoor

malam ini dan selamanya aku milikmu
tak ada jurang pemisah lagi
tak ada perih perasa hati
hanya kita berdua di sini
seperti harapku pada sebilah belati ini

aku rela tinggalkan segalanya

aku hanya ingin bertemu denganmu
aku hanya ingin kita menyatu
meski aku harus bersimbah darah
seperti darahku pada sebilah belati ini

kau tak perlu menangis lagi, sayang
aku di sini.. aku ada dihadapanmu
kini aku sudah menjadi milikmu lagi
karena aku kini bebas dari belenggu
jiwa kita tersatukan oleh sebilah belati ini

Jumat, 16 Juli 2010

Tetes Keagungan Cinta

aku mulai membencimu, sejak kau hadir kau selalu menuntun langkah serong hatiku, kau selalu basuh dahaga jiwa dengan senyum kecilmu, kau sinari gelap nafasku dengan aroma suci Islammu, kau benahi selimut hatiku yang kumal dengan lembut roh dalam jasadmu, kau merajut kembali keping runtuhan asaku...

aku sungguh benci padamu... aku tak percaya, kau runtuhkan tahta hatiku hanya dengan kesederhanaanmu, kau tunjukan betapa lemahnya hati Adam pada cinta, kau kiaskan betapa hebatnya kau mengusik alam fikirku, kau puisikan syair embun cinta hingga hati tertegun, kau tanam tunas rindu takjubkan jiwaku

aku sungguh benci...
aku benci semua ini...
sampai kapan bibirku terus mengkhianati hati... sedangkan tetes - tetes keagungan cinta mulai membasahi tanpa tutur sapa

By : Joxer

Selasa, 13 Juli 2010

Pasangan Jiwa Terlarang

pasangan jiwa terlarangku...
jangan menangis...
jika bumi tak menginginkan kita menyatukan hati
biarlah awan di langit melukis keabadian cinta suci kita
agar kita selalu bisa melihat dan merasakannya
meski kita berdiri di dua tanah yang berbeda

pasangan jiwa terlarangku...
tetaplah tersenyum...
jika nada kita tak terdengar karena gemuruh petir
biarlah untaian kata ini merajut samar dua hati
agar kita selalu bisa saling menjaga
meski tiada takdir menulis pernikahan hati kita

Sabtu, 10 Juli 2010

Malaikat Tak Bersayap

Tak bosan hati menulis indah namamu
mengukirnya di antara rintihan puing - puing rasa
melukis senyum manis yang melekat di wajahmu
dan aku bingkai rapi dengan kayu rapuh
sisa runtuhan pohon asmara yang kutanam

saat pertama bertemu denganmu, aku bagai malaikat cinta
dendangkan nada asmara berhias getar dawai dari surga
membayangkan kita berdua menari mesra di atas langit
di antara gumpalan awan putih seputih cintaku
diterangi kemilau indah sang raja cahaya

Kamis, 08 Juli 2010

Penyihir Hati

begitu kerasnya dinding hatiku
sekokoh bukit yang diterjang badai
tak terasa sombong mulai terukir di keras kulitnya
tapi tahukah engkau bahwa diriku sebenarnya kosong

tak ada tempat untuk merindu
tak ada dinding untuk sandaran hati
tak ada kicau mesra untuk sejukkan diri
semua terasa hampa atas keras dan sombongnya hati

Senin, 05 Juli 2010

Jarak Dan Rasa

sejujurnya aku lelah dengan semua ini
menahan semua rasa di saat kau pergi
rasa takut saat kau berjalan ke singgasanamu
rasa sepi saat malam menghampiri sendiriku
rasa kehilangan saat kau akhiri pembicaraan telpon
bahkan rasa tak percaya atas ketidak pastian situasi

Sketsa Sebuah Peristiwa

=Manipulasi Otak=
kala itu mendung mewarnai langit
seolah menjadi sketsa sebuah peristiwa
"seagung emas turun ke bumi ?", tanyaku
"segetir ludah ke mukamu..", jawab hatiku
jariku pucat menggigil seperti menggenggam es
dan bibir sengaja kujahit agar diam sejenak
merasakan dan melihat maket dari sebuah puing
namun rasa tak mampu merasakan rasa
hanya merasakan jasad yang memucat
mirip tubuh yang sudah lama mati
tak tersirat satu nada dalam bangkai akalnya
semoga ini hanya manipulasi otakku saja
dan bukan karya Sang Arsitek Agung

Puisi Yang Tak Kan Pernah Usai

tak ada nada indah tanpa senyummu
tak ada sinar cerah tanpa binarmu
tak ada sejuk tanpa nafasmu
tak ada rindu tanpa hadirmu
tak ada pelangi tanpa sentuh mesramu
tak ada symphoni tanpa pelukmu
.....
.....
.....
.....
.....
.....
entah berapa bait puisi ini harus kuciptakan untukmu
sepertinya puisi ini tak kan pernah usai

Jumat, 02 Juli 2010

Sang Penyembuh Hati

aku kirimkan bait - bait sederhana untukmu
sebagai penyesalan atas keangkuhan jiwa
atas setiaku pada egoisme yang terpatri
merajam dangkalnya akalku pada dirimu


di bawah gemericik suara dedauan itu,
seharusnya aku mengucapkan cinta padamu
dan bukan memancarkan aura dingin menipu hatiku
dan mencekik semua urat dalam hatimu

The Untitled 11

pandanglah aku sekehendak hatimu
sebab aku memang tak memiliki keunikan
aku memang pantas disejajarkan dengan lumpur
jika menurutmu aku memang segumpal lumpur
dan kau tak ingin putihmu kotor olehku

namun sejujurnya aku tak ingin mengotori
aku tak berpikir untuk merusak jiwa dan jasadmu
aku hanya ingin selalu di dekatmu sampai kapanpun
bersama lagukan nada tanpa menyesakkan telingamu
bersama menulis puisi tanpa melukai tanganmu

Kamis, 01 Juli 2010

Aku Bukan Lagi Penulis Kata

tak terhitung pena yang kupatahkan
gumpalan kertas berserakan isyarat bimbangku
hati yang tak cukup ruang untuk menahan rasa
rindu lama yang kembali terbit dan mengusik

tubuhku tersudut, mulut berjejal sesal
menepi tersungkur tinggalkan pagi
tersayat pedih di ujung janji
hanya terlena angin sejuk tak pasti

Keunikan Cintamu

ratusan getirmu telah aku telan
tak terkira pahitmu yang telah terjilat lidah
telinga membengkak pedih suaramu
namun itulah kerinduanku padamu

wajah tak bersahabat selalu terlukis
nada nyeri menggigit tak pernah lepas
sebuah egoisme lucu selalu mengiringi
namun itulah kerinduanku padamu

hati selalu tertawa melihatmu
hati selalu tersenyum merasakanmu
sebuah keunikan cinta di dasar hatimu
membuatmu tak tergantikan siapapun


By : Joxer

Warna Hati dan Kehidupan

- aku ingin selalu pergi ke barat, sebab aku tak ingin hariku senja

- aku berharap menjadi udara agar bisa selalu bersamamu dan menemanimu

- berdiri di atas jarum tak sepedih berjalan di atas jarum

- tanpamu aku bukanlah penyair, sebab aku adalah penyair yang hanya memujamu

- katakan bahwa kau tidak mencintaiku, agar hatiku yakin akan hatimu atas sikapmu

- aku senang melihatmu tersenyum, meski berat rasanya melihatmu bersanding dengannya

- aku ingin merangkai bintang menjadikannya bunga gemerlap cerahkan malamku, tapi selama ada dirimu... aku tak perlu bintang tuk cerahkan hati

- apalah arti setiaku, jika aku berjalan sendiri tanpamu

The Untitled 10

Bila fajar mulai menyapa pagi
jangan kau tatap harap yang tak mungkin
biarlah semua kekal di hati saja
waktu akan mendewasakan kita
menjadi lebih baik meski bukan yang terbaik

jangan penuhi angan dengan khayal
burungpun akan mati bila terjatuh
biarlah berjalan apa adanya
waktu akan menjawab semuanya
yang terbaik untuk kita meski jauh dari angan

Platinum Smile

kepada sang angin pembawa rindu
ku mohon bisikan ungkapan yang tak bisa aku ucap padanya

"terima kasih atas senyumanmu,
akan kujadikan hadiah terbaikmu dalam hatiku
sebuah platinum terindah dari yang pernah ada"



By : Joxer

Satu Rasa Di Satu Musim

Aku hanya bisa melihat bayangmu dari sini, seperti siluet senja yang menghalangi tatapku kepada cahaya mentari yang selalu terbias dari wajahmu. Indah sekali.... namun aku tak dapat melihat dirimu. Mungkin ini adalah satu jawaban bahwa kau akan lebih bahagia tanpa diriku.

Melody Rasa

luar biasa...
mungkin itu kata yang bisa kuucap
hidupku seperti diiringi nada orchestra syahdu
terus mengikuti apa yang kurasa
tanpa keraguan..
tanpa kebimbangan..
kau tawarkan semua itu padaku

dengan nadamu...
kau selalu mampu menggelitik hatiku
terus masuk dalam rongga kehidupanku
seperti udara yang silih berganti memenuhi paru-paru
membasuh..
menghibur..
kau tawarkan semua itu padaku

Tentang Hati : Re- Entry

aku sengaja menulis bukan bersyair,
tuk ungkapkan isi hati ini aku tak perlu bersyair
karena aku memang bukan pelantun syair indah
aku tak lebih dari diriku ....

aku sengaja mencoret bukan melukis,
gambaran cintaku sederhana tak perlu dilukis
karena aku memang bukan pelukis lukisan megah
aku tak lebih dari diriku...

My Hamster