Pages

Sabtu, 31 Juli 2010

Puisi Untuk Cinta


di bawah pohon apel tempat kita bertemu dulu
aku letakkan lipatan kertas mungil di tanganmu
diiringi dengan detak jantung yang tak biasa
dengan bibirku yang tiba – tiba bergetar
dan keraguan atas tindakanku ini

kertas itu bertuliskan sebuah puisi sederhana
nyanyian hati kecilku dalam tarian jemariku
yang ku harap membuka mata hati tentang cinta
menguak misteri yang selama ini selimuti kalbumu
jadikan jawaban atas kebimbanganku

saat kau mulai membaca tulisan pada kertas itu
hening...
sepi ....
aku seperti berdiri sendirian..
bahkan kedua matamu tidak berkedip sejenak

hanya suara kertas tersapu angin di tanganmu
di iringi suara daun berguguran di sekitar kita
tak ku dengar sepatah nada dari bibir mungilmu
tatap kosong yang masih kulihat darimu
seolah menembus kertas yang terbias di retinamu

perlahan kau mulai melihat diriku
kau mulai tersenyum pada diriku
kau menggenggam kedua tanganku
kita berdiri saling menghadap
ditaburi daun yang masih berguguran

"seberkas pelangi terbias melewati sepasang mata
sekejap menghilang saat hati tak sempat katakan takjub
tapi meninggalkan satu keindahan surga penyejuk hati..
kau, Bidadari di bawah pohon Apel"
aku tulis puisi itu untukmu

dan kau bisikkan nada lirih dan lembut
sembari meletakkan lipatan kertas di tanganku
“sebenarnya, aku juga ingin kau membacanya”
hatiku terperanjat dengan jutaan tanya
apa arti dari semua ini…

perlahan aku membuka lipatan kertas darimu
dan aku terdiam membaca dan meresapi 4 baitmu
sungguh aku tidak percaya semua ini terjadi
hatiku bernyanyi riang tentang lagu cinta
aku merasakan anugerah Tuhan

"seberapa deras hujan menusuk tubuh
seberapa besar petir menggelegar di telinga
aku tetap akan berdiri di sini menunggu
pangeranku mengatakan cinta di bawah pohon apel"
kau tulis puisi itu untukku


By : Joxer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Hamster