ini mungkin puisi terakhirku
tapi kata yang terpilih tak seindah biasanya
sebab makna yang tercurah adalah kepedihan
yang tiada henti menemani air mata
sungguh... aku tak kuasa atas cinta ini
detak jantung selalu menggebu saat dekat denganmu
perlahan mengupas kulit hati di mana ada cinta di dalamnya
dan aku mulai merajut benang - benang harapan untuk memilikimu
sekarang aku berdiri di persimpangan hatimu
merasakan pelik dan bimbang asmaramu
menguras segala mimpi dan nyataku
membakar semua rajutan harapan
aku terlambat mengerti dan menyadari
sebuah hati dengan tulus mencintaimu
mencoba merengkuhmu dalam damainya
mencoba mengusap semua tangis hatimu
aku hanya pengusik keserasian cinta
dikala hatimu melukis nama dan hatinya
aku tak pantas untuk kau tanam di hatimu
seharusnya aku tidak bertemu denganmu
sungguh... takdir ini pedih
aku tak ingin mengikis harapannya
aku juga tak ingin membuatmu bimbang
aku meninggalkanmu karena aku mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar