saat tangismu menyimpan air mata
ingin ku rangkai kata dalam bait – bait sunyi
tebarkan bintang di antara pekatmu
dan dalam sepi kubisikkan puisi ini
tapi ragu mengikat persendian hati
sanggupkah aku melukiskan pelangi untukmu?
seribu matahari siap terangi malammu
mampukah bintangku sirnakan gelapmu?
wahai wanita dalam keruh…
meski pijarku tak secerah penghiburmu
aku tidak akan pergi dari pijakanku
aku tetap menyandingkan hatiku untukmu
meski tak sanggup mengikis pedih hatimu
kuharap bintangku sanggup memberi warna
sekedar melukis senyum di antara tangismu
karena senyummu adalah hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar