aku terhenti dalam perjalanan menjaga hati
sukma putihku telah bersua dengan kerinduan
mengukir resah dalam bilur – bilur air mata
menanti desah nafasmu aliri kembali darahku
pahatan janjimu masih tersimpan rapi
masih utuh seperti saat kau meninggalkanku
sederet puisi cintamu masih kubaca lirih
tegaskan bahwa dirimu masih terlukis di hati
dalam setiap langkah perjalananmu
teriring sejuta doa yang tak kan lepas dari bibirku
kuharap buih-buih embun sejukkan terik harimu
dan sepoi angin akan setia membasuh lelah jiwamu
aku kan setia menanti pelukan mesramu
tak peduli lelah yang terus mengusik jiwa
aku akan tetap berdiri dengan senyumanku
untuk menyambut senyuman sang pemilik hati
sukma putihku telah bersua dengan kerinduan
mengukir resah dalam bilur – bilur air mata
menanti desah nafasmu aliri kembali darahku
pahatan janjimu masih tersimpan rapi
masih utuh seperti saat kau meninggalkanku
sederet puisi cintamu masih kubaca lirih
tegaskan bahwa dirimu masih terlukis di hati
dalam setiap langkah perjalananmu
teriring sejuta doa yang tak kan lepas dari bibirku
kuharap buih-buih embun sejukkan terik harimu
dan sepoi angin akan setia membasuh lelah jiwamu
aku kan setia menanti pelukan mesramu
tak peduli lelah yang terus mengusik jiwa
aku akan tetap berdiri dengan senyumanku
untuk menyambut senyuman sang pemilik hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar