“Masihkah kau ingat diriku?”
Kalimat itu membuatku terkapar
Bagai menginjak tanah neraka
Lebur dan lenyap tak berbekas
Tak terbesit sedikitpun di hati
Bahwa dia masih mengingatku
Aku selalu bergumul dengan ego
Yang justru mencampakkanku
Riuh daun menertawakan aku
Yang sedang kaku seperti mayat
Tak terbesit sedikitpun di hati
Ketulusan dia menantikan kehadiranku
Aku berpikir bahwa aku terlupakan
ternyata aku yang membuat dia jauh
Hatiku bersikeras dia ingkar
Ternyata hatiku yang ingkar padanya
Tak terbesit sedikitpun di hati
Bahwa dia masih merindukanku
Seperti jasad yang tak akan hidup lagi
Kisahku dan dia tak mungkin kembali
Angin baru sudah memeluk dan merayuku
Aku kini terlena dan menikmatinya
Tak terbesit sedikitpun di hati
Ternyata dia masih mencintaiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar