salahkah diriku merengkuhnya?
mengajaknya berdansa ala balerina
bernyanyi seperti diva di puncak himalaya
dalam canda angin persahabatanku
salahkah diriku merengkuhnya?
mengapa petir begitu menggelegar
menyambar seluruh tulang rusukku
merusak segala mimpi yang kususun rapi
aku tidak meraih sebuah bintang gemerlap
karena aku bintang yang mencoba menyapa
tawarkan jabat sejuta rasa kasih
mengubur segala yang disebut "beda"
senja telah hadir di bulan kelima
langit tertutup awan hitam pekat
memaksa aku leburkan hasrat suci
dan mengunci rapat dalam hati
sungguh...
hati sungguh tersayat perih
aku hanya semut kecil yang punya mimpi
mimpi yang sangat sederhana
mimpi yang harus kupenjara gelap
tak mengapa...
meski hanya sekejap
aku masih sanggup berdiri menatapnya
aku masih bisa merasakan nafasnya
meski tangan tak sanggup meraihnya
aku kan tersenyum....
senyum ini akan terus terlukis…
menutup semua irisan perih
senyum ini akan terus terlukis…
hingga waktu datang menghapus aku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar